Pages

Kamis, 11 Desember 2014

UAS DASAR-DASAR PERIKLANAN

LAPORAN PENELITIAN
DASAR-DASAR PERIKLANAN
MENGENAI ALUN-ALUN KOTA TUA




Kelas : B
Disusun oleh :
Yenita Chandra (915130053)
Paula Halim (915130077)

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
JAKARTA
2014


HALAMAN PENGESAHAN
TUGAS KELOMPOK DASAR-DASAR PERIKLANAN
MENYUSUN LAPORAN PENELITIAN
MENGENAI ALUN-ALUN KOTA TUA




Kelas : B
Disusun oleh :
Yenita Chandra (915130053)
Paula Halim (915130077)

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
JAKARTA
2014


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan penelitian ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dibuatnya laporan penelitian ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-Dasar Periklanan dengan judul Kunjungan Wisata Kota Tua.
Dalam penyelesaian laporan penelitian ini, kami banyak mendapat kendala, terutama karena faktor kurangnya wawasan dan ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, dengan bantuan dari berbagai pihak akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada : yang pertama Bapak Santo Tjhin selaku Dosen mata kuliah Dasar-Dasar Periklanan yang memberikan tugas laporan penelitian ini sehingga pengetahuan kami menjadi bertambah. Kedua, Pihak-pihak yang telah membantu baik dari pihak pengurus dan pengunjung Kota Tua selaku narasumber dan pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah membantu pembuatan makalah ini sehingga bisa terselesaikan.
Kami sadari bahwa dalam laporan penelitian kami ini masih banyak memiliki kekurangan. Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik, saran, atau tanggapan yang bersifat membangun agar lebih baik.




Jakarta, 20 November 2014

Yenita Chandra (915130053)
Paula Halim (915130077)



DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN………………………….......………....….. i
HALAMAN PENGESAHAN……………………………….....….....….. ii
KATA PENGANTAR…………..………………………………..……… iii
DAFTAR ISI…………………………………………………….........…. iv

BAB I : PENDAHULUAN
Latar Belakang ………………………………………………………....…. 1
Rumusan Masalah ………………………………………………….….........3
Tujuan Penelitian …………………………………………………………. ..3
Manfaat Penelitian ………………………………………………………..…4
Metode Penelitian……………………………………………….......…....... 4

BAB II : PEMBAHASAN
Mengenai alun – alun Kota Tua………………………….......………….…..5
Segmentasi ………………………………………………….....……….......6
Pendapat & Harapan Masyarakat………………………………..........…....6
Kelebihan …………………………………………………………..........…8
Kelemahan dan Saran …………………………………………………........10
Media promosi……………………………………………………………...15

BAB III : PENUTUP
Kesimpulan………………………………………………………………..…19
Saran...…………………………………………………………………....... 20

LAMPIRAN-LAMPIRAN……………………………………………........21
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….…23





BAB I
PENDAHULUAN

 LATAR BELAKANG

Bangsa Indonesia adalah sebuah bangsa besar dengan konsep pluralistik dan multikulturalisme. Beragam budaya, suku, etnis, agama, dan yang lain dari Sabang sampai Merauke menyatu  dalam “Bhineka Tunggal Ika”. Bangsa Indonesia terkenal memiliki sumber daya alam yang melimpah ruah, termasuk dengan berbagai macam tempat pariwisata serta objek wisata yang ada di negeri ini. Menawarkan akan keindahan wisata alam, wisata budaya, wisata kuliner, hingga wisata sejarahnya.Hal tersebut yang menyebabkan banyak orang termasuk turis mancanegara mengatakan bahwa Indonesia merupakan surga dunia dengan keanekaragaman wisata yang begitu indah.
Setiap tempat pariwisata memiliki keunikan tersendiri, memiliki ciri khas tersendiri, dan memiliki daya tarik tersendiri. Seperti hal nya tempat wisata Bali terkenal akan keindahan pantainya, Raja Ampat terkenal dengan keindahan bawah lautnya, Yogyakarta terkenal akan wisata kulinernya, dan lain halnya dengan wisata Lawang Sewu yang berada di daerah simpang lima, Semarang kental akan sejarah penyiksaan penjajahan Belanda juga kental akan unsur magisnya. 
Selain di Semarang, tempat wisata dengan kandungan nilai historis yang tinggi juga terdapat di daerah Jakarta, yaitu tempat wisata Kota tua. Dimana segala kalangan masyarakat baik lokal maupun asing memiliki daya tarik tersendiri terhadap tempat wisata bersejarah peninggalan Belanda ini. Berbagai benda bersejarah tertata rapi dalam beberapa jenis museum. Beberapa jenis museum seperti museum keramik, museum wayang dan museum fatahilah hanya dikenakan biaya masuk Rp. 2.000,-/pengunjung. Tidak hanya nilai historis saja yang terdapat di dalamnya, namun unsur budaya, pendidikan, rekreasi, dan tempat wisata kuliner juga ada di dalamnya. 
Kota tua merupakan suatu ikon pariwisata peninggalan Belanda. Dahulu Kota tua dinamakan sebagai Old Batavia, dimana pusat pemerintahan Hindia Belanda (VOC) berada disini. Akses transportasi yang mudah dan biaya rekreasi yang terjangkau menjadikan Kota tua sebagai pilihan tempat wisata oleh semua kalangan. Apabila ditinjau dari segi para penjual yang ada, maka Kota tua juga merupakan tempat sandaran bagi mereka yang mencoba mencari nafkah dengan berjualan di Kota tua, baik berjualan dalam segi pangan ataupun jasa. Dari segi edukatif, hal ini  merupakan salah satu tujuan pembelajaran outdoor agar generasi muda lebih  mengetahui nilai dan kisah yang ada didalamnya dengan identitas utama Kota Tua yaitu museum fatahilah . Melihat kenyataan tersebut, sudah selayaknya Kota tua dilestarikan, demi mempertahankan nilai sejarah, budaya, demi mengenal pendidikan bangsa sendiri, juga untuk menambah devisa negara.
Akan tetapi, masih banyak perbaikan infrastruktur yang perlu dilakukan, inovasi dalam penataan tata letak juga penting. Hal ini bertujuan untuk keamanan dan kenyamanan wisatawan, serta untuk meminimalisir rasa kejenuhan para pengunjung,  karena data dari jumlah pengunjung yang dikutip dari situs resmi Kota tua mengalami fluktuasi tiap tahunnya. Meskipun semenjak tahun 2008 hingga 2011 mengalami kenaikan, yaitu sebesar (jiwa), 217.658, 436.094, 703.799, dan 999.970 pengunjung, namun pada tahun 2012 mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu sebesar 666.655 (Kota Tuaku, 2013).
Akibat adanya penurunan data grafik yang terjadi maka kami mencoba melakukan penelitian dengan menggunakan metode wawancara dan observasi untuk menganalisis penyebab dari penurunan jumlah pengunjung tersebut. Sehingga kami dapat mempromosikan kota tua sebagai salah satu tempat bersejarah yang mampu menarik para turis dan para penduduk di Indonesia.



RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah yang akan dibahas dalam laporan penelitian ini antara lain :

·         Apa pendapat masyarakat mengenai wisata alun-alun kota tua baik dari segi positif ataupun negatif ? 
·         Bagaimana harapan dalam hal perbaikan infrastruktur atau pun pelayanan kepada pengunjung ?
·         Apa saja kekurangan dan kelebihan dari alun-alun Kota tua ?
            

TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan perumusan masalah diatas  maka dapat diketahui tujuan dari laporan penelitian ini adalah sebagai berikut :
·         Mengetahui bagaimana respon masyarakat terhadap alun – alun Kota Tua baik dari segi positif maupun negatif
·         Mengetahui harapan pengunjung mengenai sarana dan prasarana alun – alun Kota Tua kedepannya
·         Mengetahui kekurangan dan kelebihan alun – alun kota tua


MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
·         Memberikan informasi kepada pembaca dan masyarakat luas mengenai alun – alun kota tua
·         Memberikan ide dan masukan kepada pemerintah untuk mengubah Kota Tua agar lebih diminati oleh para pengunjung.
·         Mempromosikan alun – alun kota tua sebagai salah satu tempat wisata yang bermanfaat
·         Menambah wawasan peneliti tentang alun-alun kota tua

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, dimana penelitian dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Kami melakukan observasi langsung ke lokasi untuk menganalisis secara langsung bagaimana keadaan di alun alun kota. Kami juga mewawancarai beberapa orang di alun alun kota tersebut untuk mendapatkan informasi lebih.



BAB II
PEMBAHASAN
HASIL PENELITIAN DI ALUN-ALUN KOTA TUA

Untuk memenuhi tugas Dasar-dasar Periklanan akhir semester 3, penulis melakukan kunjungan di salah satu tempat wisata di ibu kota yaitu alun alun Kota Tua.

Alun – alun kota tua
Alun Рalun kota tua terletak di pusat wisata kota tua, di jalan Taman Fatahilla Jakarta No.2, Jakarta Barat. Alun Рalun kota merupakan pusat kegiatan masyarakat di Kota tua, ia merupakan lahan luas tempat yang menyatukan musium fatahilla, musium wayang, caf̩ Batavia, dan musium Рmuseum lainnya. Semua pusat kegiatan dilakukan disini, muali dari bersepeda, berjualan aksesoris, makanan Рmakanan tradisional, dan bersantai-ria. Disini banyak sekali jajanan tradisional debgan harga yang sangat murah meriah. Seperti, ketoprak, gado-gado, nasi goreng, bakso, dan masih banyak lagi. Alun Рalun kota tua ini selalu ramai dengan aktivitas warga, baik warga local maupun asing banyak yang berkunjung. Biasanya mereka ingin mendapatkan informasi mengenai kota tua (musium-musium nya), berwisata menikmati pemandangan, berkuliner, sampai melakukan foto model di kawasan ini. Alun Рalun kota memiliki daya tarik sendiri yang membuatnya ramai dibandingkan dengan taman pada umumnya, disini terdapat banyak nilai-nilai sejarah yang dapat dipelajari. Alun Рalun ini juga terdapat orang orang yang melakukan atraksi Рatraksi (pentas seni) dan badut badut yang menarik minat pengunjung dan yang paling istimewa, alun Рalun kota tua merupakan tempat wisata yang tidak memungut biaya sama sekali.

Segmentasi pengunjung
Pengunjung yang dating ke alun alun kota tua terdiri dari beragam ragam masyarakat. Baik masyarakat local dan asing senang berkunjung kesini. Umumnya usia mereka adalah usia muda, hal ini tampak dari banyaknya pelajar – pelajar yang datang untuk mempelajari sejarah kota tua. Selain itu, turis yang datang pun masih muda dan energik. Masyarakat sekitar yang membuka usahapun mayoritas usia produktif. Mengenai segmentasi kelas, alun alun kota tua ini bersegmentasi menengah ke bawah, hal ini tampak dari masyarakat yang berkunjung untuk berwisata kesini, mereka rela panas- panasan, makanan yang dijual disini relative murah, wisatanya pun gratis. Selain itu, pria lebih mayoritas didaerah ini. 



Pendapat & Harapan masyarakat
Di Kota Tua ini, kami melakukan beberapa wawancara dengan beberapa pengunjung, para penjual dan petugas yang berada di tempat lokasi. Berikut ini merupakan hasil wawancara dari kunjungan tersebut.
Salah satu penjual jasa yang kami wawancarai adalah Bapak Rahmat Hidayat yaitu salah satu dari penyewa sepeda yang ada di kota tua. Beliau berasal dari Ciamis, Jawa Barat. Beliau sudah bekerja di kota tua sebagai penyewa sepeda sudah hampir 1 tahun. Awalnya beliau bekerja sebagai pedagang. Di kota tua ini tidak ada sama sekali pungutan liar tetapi yang ada hanya uang kebersihan. Uang kebersihan ini di kenakan kepada setiap orang yang mengisi di kota tua baik itu penghibur atau pun yang jasa penyewaan. Tarif yang dikenakan itu sekitar 5000 rupiah setiap minggunya. Tarif ini yang menentukan dari pihak kebersihannya sendiri.
Harapan bapak Rahmat Hidayat kedepannya untuk kota yaitu agar disejahterahkan lagi untuk sepeda ontelnya karena sepeda ontel ini juga membantu museum karena secara tidak langsung kita memberangkatkan pengunjung ke tiap tiap museum, selain itu juga sepeda ontel ikut meramaikan kota tua sendiri walaupun para pengunjung tidak masuk ke museum fatahillah tetapi para pengunjung bisa jalan jalan mengitari sekitarnya dengan sepeda ontel. 
Menurut salah satu pengunjung yang diwawancarai, wisata kota tua merupakan wisata yang murah meriah dan cocok untuk kantong para ibu rumahtangga. Selain itu wisata kota tua juga merupakan wisata yang edukatif, karena diarea kota tua terdapat beberapa museum yang dapat dikunjungi dengan hanya membayar tiket masuk dengan tarif yang murah yaitu hanya sekitar 2.000 rupiah. Dalam wawancara ini pengunjung tersebut juga menyampaikan keluhan dan harapannya untuk wisata kota tua. Pengunjung tersebut mengatakan bahwa fasilitas-fasilitas umum yang dimiliki kota tua masih perlu ditingkatkan lagi, terutama fasilitas untuk beristirahat dan berteduh. Pengunjung tersebut berharap agar pemerintah lebih memperhatikan dan perduli terhadap wisata kota tua, terutama untuk fasilitas untuk beristirahat atau berteduh demi kenyamanan para pengunjung yang datang.
Selain itu, kami mewawancarai seorang penjual jasa berfoto yang mencari nafkah sehari-hari di alun-alun Kota Tua ini, bapak tersebut berharap agar pemerintah dapat membantu mengembangkan dan membangun Kota Tua menjadi lebih baik lagi supaya orang-orang yang bermata pencaharian di wilayah Kota Tua dapat lebih memperoleh penghasilan yang layak sambil membantu mempromosikan budaya di Kota Tua yang semakin bergeser dengan kehidupan modern di Jakarta.


Kelebihan dari alun – alun Kota Tua
            Alun alun kota memiliki banyak sekali kelebihan yang membedakannnya dengan taman biasanya. Alun-alun kota tua sendiri bahkan dikategorikan sebagai tempat wisata dan bersejarah. Kelebihan – kelebihan yang dimilikinya yaitu:
                                                                
·         Tidak dipungut biaya (gratis)

Alun – alun kota merupakan tempat wisata untuk bersantai yang tidak dipungut biaya masuk. Sehingga semua orang dapat menikmatinya.








·         Menambah pengetahuan (nilai sejarah)

Alun – alun kota tua berada tepat di tengah berbagai macam musium yang memiliki nilai sejarah yang sangat dalam. Kita akan bersantai sekaligus belajar di tempat ini, tentunya tidak memerlukan biaya besar









·       Atraksi dan kesenian

Kita juga dapat menikmati atraksi – atraksi dan pentas seni yang sering diadakan di alun – alun kota tua ini. Seperti orang – orang yang didandani seperti orang perang jaman dahulu dan sebagainya









·         Kuliner


Alun – alun kota tua menyediakan berbagai makanan tradisional khas Indonesia dengan harga yang sangat murah. Seperti ketoprak, nasi goreng, bakmi, bakso, kerak telor, soto, otak – otak, dan sebagainya. Kita akan puas berkuliner disini dengan harga yang murah meriah






·         Fasilitas perpustakaan

Alun – alun kota tua ini juga menyediakan fasilitas membaca, yaitu pespustakaan dalam mini bus. Sangat praktis dan berguna, dimana perpustakaan ini berisi buku buku sejarah dan tentunya tidak dipungut biaya.


·       









  Transportasi yang mudah

Untuk menuju alun – alun kota tua ini sangatlah mudah. Terdapat banyak sekali kendaraan umum yang melintasi jalan ini. Seperti, busway dan mikrolet. Lokasinya yang strategis di kota juga mempermudah membawa kendaraan pribadi dengan melalui berbagai jalur alternative.





·         Tempat berfoto (photoshoot)

Alun – alun kota tua ini memiliki bangunan tua yang tak dapat dibangun kembali. Bangunan ini sangat indah. Sering kali orang – orang melakukan hunting foto dikawasan ini. Selain murah, hasilnya pun memuaskan.







·         Bersepeda ontel

Bersepeda mengelili kawasan kota tua dengan menggunakan sepeda ontel memiliki kesenangan tersendiri. Seaakan berada di jaman bersejarah dahulu. Penyewaan sepeda tentunya dengan harga yang murah, kita langsung dapat menikmati pemandangan bangunan indah yang dimiliki alun – alun kota tua.



 Kelemahan dari Alun-alun Kota Tua dan Saran

Alun alun kota ini memiliki beberapa kelemahan, seharusnya pemerintah lebih bertindak untuk mengembangkannya guna meningkatkan daya tarik alun-alun kota ini sendiri. Berikut adalah beberapa kelemahan yang kami temukan pada saat melakukan penelitian di Alun-alun Kota Tua, dan kami memberikan saran agar adanya perubahan yang sebaiknya dilakukan supaya Kota Tua menjadi tempat wisata yang membanggakan ibukota Jakarta :

1. Lahan parkir yang kurang
Menurut kami lahan parkir untuk mengunjungi wisata alun alun kota ini sangat lah minim dan sulit. Sehingga saat beberapa kali kami berkunjung untuk melakukan penelitian kembali, kesulitan mencari parkir serta kurangnya tingkat keamanan parkir menyebabkan kami tidak dapat berkunjung lama-lama disini karena memikirkan kondisi mobil yang diparkir dipinggir jalan. Parker motor pun terdapat di sepanjang trotroar pejalan kaki, tentu hal ini sangat menggagu bagi para pejalan kaki dan merusak keindahan. Selain itu ditambah lagi bebatuan besar yang diletakkan sembarangan ditengah jalan membuat kondisi Kota Tua semakin terasa tidak nyaman untuk dikunjungi.  

Saran: Berdasarkan terminologi teori graph mengenai lahan parkir yang memberikan rasa aman dan kepuasan terhadap pengunjung, sebaiknya pemerintah memberikan tempat parkir khusus wisata Kota Tua  dan tidak dicampur dengan lahan parkir Kantor Imigrasi, hal ini dilakukan agar memberikan kemudahan bagi pengunjung dalam memarkirkan kendaraannya dan tidak teradi parkir sembarang tempat yang pada akhirnya juga mengurangi nilai estetika (keindahan).


2. Toilet

Toiletnya hanya berupa bangunan dari plastik yang sangat sempit. Bahkan menurut kami cukup bau pesing, banyak sampah yang berserakan didalamnya, dan adanya perasaan tidak nyaman takut di intip oleh orang lain karena bisa saja terdapat lubang pada bangunan plastik tersebut.
Sehingga keadaan ini membuat masyarakat dan turis asing menjadi sulit atau terganggu ketika ingin buang air kecil.

Saran :  Berdasarkan teori feng shui dimana pada daratan Tiongkok, kamar mandi dan WC ditempatkan di luar rumah dan merupakan salah satu sumber pupuk yang digunakan untuk pertanian. Kamar mandi merupakan tempat penampung kotoran manusia, oleh sebab itu penempatannya bisa mempengaruhi kesehatan manusia, seharusnya pemerintah lebih meningkatkan fasilitas terutama toilet ini agar terciptanya kenyamanan masyarakat dan turis asing yang datang berkunjung. Sebab toilet merupakan salah satu fasilitas utama yang dibutuhkan masyarakat. Sebaiknya benar-benar dibangun suatu ruangan khusus untuk toilet sehingga masyakarat baik local maupun turis yang datang dapat lebi nyaman, selain itu kebersihan toilet juga perlu diperhatikan, jangan sampai menimbulkan bau tidak sedap. Sesuai dengan teori fengshui, toilet akan mempengaruhi kesehatan manusia.

3. Tempat sampah yang tidak benar
 
         Kalau tempat sampahnya saja rusak dan berserakan seperti ini, bagaimana masyarakat dapat membuang sampah pada tempatnya ?
Ini merupakan kelemahan yang sangat fatal. Masalah tempat sampah tidak diatur dengan baik dan benar sehingga ini menjadi faktor utama banyaknya sampah berserakan di sekitar pinggir wilayah Kota Tua.

Saran : Berdasarkan teori Rancangan Optimalisasi Tata Letak Tempat Sampah Menggunakan Algoritma Genetik, Sebaiknya tempat sampahnya terbuat dibagi berdasarkan jenis sampahnya/ kategori sampah (plastik,kertas,kaca, dll) agar lebih mudah dalam pengolahan dan pembuangan sampah tersebut. Selain itu, seharusnya pemerintah lebih meningkatkan petugas- petugas kebersihan yang juga akan membereskan peletakan tempat sampah. Bukan seperti ini, dimana tempat sampahnya saja jatuh bahkan hilang. Hal ini tentu membuat masyarakat membuang sampah sembarangan.

4. Kurangnya pepohonan sehingga terasa sangat panas

Wilayah di alun - alun ini sangat luas namun sangat minim pepohonan sehingga membuat suasana terasa sangat panas sekali. Hal ini merupakan kekurangan yang membuat masyarakat malas untuk berwisata karena cuaca yang sangat panas, ditambah tidak ada tempat berteduh yang memadai di sekitar Alun-alun Kota Tua. Apalagi matahari di kawasan ini sangatlah terik.



Saran :
Berdasarkan teori Store Atmosphere yaitu desain lingkungan melalui komunikasi visual, pencahayaan,warna, musik, dan wangi-wangian untuk merancang respon emosional dan persepsi pelanggan dan untuk memengaruhi pelanggan dalam mengunjungi atau membeli suatu barang. Oleh sebab itu seharusnya di alun-alun Kota Tua dilakukan penghijauan kembali dengan menanamkan lagi beberapa pohon dan beberapa tumbuhan menarik seperti bunga-bunga dan pohon-pohon rindang agar suasana terasa lebih sejuk, wangi, dan pemandangan terlihat lebih asri pada saat masyarakat terjun langsung ke lapangan untuk memperoleh manfaat edukasi. Pemutaran musik juga akan meningkatkan kenyamanan.


5. Kurangnya tempat duduk

Alun alun kota merupakan pusat aktivitas wisatawan. Namun disini sama sekali tidak ada tempat duduk untuk beristirahat sejenak.
Bagaimana warga akan berkumpul dan bersantai menikmati pemandangan di sekitar alun-alun Kota Tua ? Bisa dilihat, wajar saja apabila pengunjung Kota Tua ini sedang duduk dilantai atau berjongkok karena terlalu lelah dan menurut kami hal ini merusak pemandangan.

Saran: Mengenalkan lingkungan melalui pendidikan lebih efektif dengan langsung turun kelapangan. Setidaknya demikian menurut pemahaman saya atas teori John Dewey dan juga Paulo Preire, oleh karena itu sebaiknya setelah dilakukan reboisasi di Alun-alun Kota Tua ini, pemerintah menyediakan tempat duduk yang nyaman dibawah pohon atau di ujung alun-alun supaya dapat beristirahat sejenak sambil menikmati pemandangan dan berfoto-foto serta adanya tempat untuk duduk sambil mendapatkan manfaat edukasi.


Media Promosi Alun – alun Kota Tua
Beberapa media yang dapat digunakan untuk mempromosikan Alun – alun Kota Tua. Di antaranya:

1. Televisi
Dengan adanya televisi, manusia dapat mendapatkan informasi yg lebih banyak daripada
media lainnya karena informasi yang disampaikan berupa audio visual.  
Masyarakat dapat menyaksikan langsung keadaan indahnya alun – alun kota tua.

2. Radio
Penyebaran lewat radio merupakan salah satu sarana yang efektif 
karena pendengarnya biasa masyarakat menengah dan masyarakat menengah kebawah. 
Mereka sering mendengarkan radio selama perjalanan bekerja.

3. Surat Kabar
Baik Koran, Tabloid, maupun Majalah. 
Dibanding media lainnya memasang iklan di surat kabar jauh kebih efisien dan efektif. 
Karena surat kabar mampu menjangkau khalayak banyak dengan sasaran yang lebih tertarget.

4. Spanduk 
Spanduk atau baliho untuk turut mempromosikan Alun – alun kota Tua. 
Peletakannya harus tepat ( lokasi yang tepat, sesuai dengan segmennya)

5. Sticker
Merupakan bentuk promosi cetak berbahan kertas yang transparan dan memiliki 
perekat pada bagian belakangnya. Cocok untuk di letakkan di mobil, motor, dan 
kendaraan lainnya sehingga menjadi promosi berjalan untuk kota tua. 
Stiker tentunay didisain sesuai alun – alun kota tua. 
 
6. Gantungan Kunci
Gantungan kunci dapat menjadi media promosi yang berkesan bagi calon konsumen, 
karena dapat digunakan sebagai aksesosir benda dan dapat pula menjadi promosi 
berjalan yang dilakukan oleh konsumen tanpa disadari.

7. Pulpen dan Penggaris
Alat tulis dapat menjadi media promosi bagi calon konsumen dengan cara 
memberikan pulpen atau penggaris yang menggambarkan salah satu tempat bersejarah 
di kota tua tersebut pada coraknya. dan dapat dibagikan pada sekolah-sekolah.
 
8. Brosur
Brosur adalah selebaran yang berisi memberikan fungsi informatif, fungsi iklan, dan fungsi 
identifikasi. Brosur memungkinkan kami untuk mempromosikan jasa mengenai keindahan 
dan kebudayaan serta sejarah yang ada di alun-alun dan museum kota tua.

9. Sosial Media
Sosial media sangat cocok untuk menjadi sarana promosi karena masyarakat di Indonesia 
cenderung menggunakan sosial media setiap hari sebagai sarana bersosialisasi. 
Misalnya, post di instagram foto indahnya alun – alun kota tua.

10. Testimonial Advertisment
Yaitu menggunakan artis sebagai sarana promosi. Hal ini sangat berdampak bagi 
kegiatan promosi, karena seperti yang kita ketahui bahwa masyarakat di Indonesia 
cenderung mengagumi artis-artis sebagai pedoman di layar televisi. Namun, karena 
segmentasi kelas menengah kebawah, kita harus menggunakan artis dangdut.

11. Jingle
Yaitu salah satu bentuk promosi menggunakan lagu atau musik sebagai sarana untuk 
memberikan informasi mengenai kota tua baik dari sisi sejarah, pendidikan, keadaan di 
alun-alun, dan sebagainya. Jingle ini diajarkan kepada anak – anak sejak dini sekolah, 
sehingga anak itu ditanamkan rasa cinta pada tempat bersejarah. 
12. Catalog
Berisi hal-hal menarik di kota tua yang dapat dipamerkan dan menarik turis nasional 
maupun internasional, catalog berisi foto-foto dan informasi mengenai kondisi disana yang 
memiliki banyak moment-moment bersejarah dengan berbagai event di alun-alun kota tua.

13. TELOP
Telop adalah iklan yang ditampilkan di televisi berupa gambar, tulisan, dan foto-foto dua 
dimensi untuk menarik minat para turis, telop ini akan ditayangkan di televisi siaran nasional 
dan internasional agar menarik minat turis asing berkunjung ke Indonesia terutama Kota Tua.

14. Kampanye
Dengan melakukan kampanye ke sekolah-sekolah, maka kita dapat mengajak para siswa/siswi
untuk turut melestarikan dan menghormati budaya Indonesia melalui berkunjung ke 
museum-museum di kota tua, selain sebagai sarana edukasi, para siswa juga akan 
memperoleh sarana rekreasi dengan berbagai event disekitar alun-alun kota tua.

15. Pasang iklan di Website dan situs tertentu
Seperti yang telah kita ketahui, saat ini sebagian besar masyarakat Indonesia mulai 
menggunakan internet sebagai sarana untuk mempermudah kehidupan dan mencari informasi, 
baik untuk berbelanja secara online maupun untuk membaca informasi berupa berita. 
Oleh sebab itu, memasang iklan di website merupakan sarana efektif dan efisien untuk 
mempromosikan alun-alun kota tua.

16. TAGLINE
Tagline adalah salah satu bentuk promosi dengan menggunakan slogan untuk menciptakan 
citra yang positif dimata calon konsumen. Misalnya, “Cintai Indonesia, Cintai Kota Tua”.
 
17. LEAFLET
Leaflet adalah selebaran yang hampir sama seperti brosur. Akan tetapi, leaflet lebih 
menggunakan bahan yang lebih murah dan tidak menghabiskan banyak biaya, selain itu 
leaflet biasanya dibagikan dalam jumlah yang lebih besar namun hemat biaya. 
Leaflet ini sebarkan pada lokasi yang tepat. Disebarkan pada saat alun – alun kota tua 
mengadakan event (pentas seni misalnya)

18. POSTER
Berupa sarana promosi yang berukuran lebih besar daripada brosur atau leaflet, 
sehingga poster tidak perlu dicetak sebanyak brosur atau leaflet sehingga lebih 
menghemat pengeluaran namun tetap dapat dibaca banyak orang. 

19. NEON SIGN
Neon sign adalah lampu-lampu berkilau berwarna-warni yang biasanya di bentuk 
menyerupai logo maupun karakteristik suatu tempat yang akan dipromosikan. 
Sehingga dapat terlihat dari jarak jauh pada malam hari oleh masyarakat dan dapat 
mempercantik pemandangan di alun-alun kota tua pada malam hari.

20. EVENT
Mengadakan event yang akan menarik banyak pengunjung untuk datang ke alun-alun kota tua. 
Misalnya pentas seni. Mengadakan berbagai acara budaya, tarian, lagu, kesenian dan 
sebagainya. 
    


BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil observasi langsung dan analisis wawancara dengan berbagai narasumber, alun – alun Kota Tua merupakan alternatif destinasi wisata para wisatawan lokal ataupun wisatawan asing. Meskipun biaya yang dikeluarkan pengunjung relatif murah namun Kota Tua memiliki nilai pendidikan sejarah yang tinggi, yang membedakannya dengan taman pada umumnya. Alun – alun kota tua juga menyediakan berbagai hal yang menarik minat masyarakat. Seperti kuliner, perpustakaan, bangunan bersejarah, kesenian, sepeda ontel dan sebagainya. Namun sayangnya, cukup banyak pula kelemahan yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan minat pengunjung dan memenuhi harapan pengunjung. Seperti, toilet, tempat duduk, pepohanan, lahan parkir, dan kebersihan. Selain untuk meningkatkan pengunjung dan memenuhi harapan masyarakat, kelemahan tersebut juga bertentangan dengan beberapa teori. Pemerintah perlu bertindak dan masyarakar perlu kesadaran untuk menciptakan alun – alun kota tua yang lebih baik lagi. Alun – alun kota juga memerlukan beberapa media sebagai promosi untuk menarik pengunjung.

B.     Saran
Menurut kami, sebaiknya pemerintah perlu bertindak untuk meningkatkan fasilitas dan pelayanan di alun – alun kota tua. Sehingga kenyamanan lebih tercipta, memenuhi harapan pengunjung, dan meningkatkan pengunjung, serta mempertahankan suatu bangunan bernilai sejarah yang begitu penting. Dari masyarakat sendiri tentu harus memiliki kesadaran untuk memelihara dan merawat tempat ini. Alun – alun kota Tua juga arus melakukan promosi melalui berbagai media dan kerap mengadakan pentas seni untuk melestarikan sejarah dan budaya Indonesia.
Demikianlah makalah yang kami buat. Kritik, saran, dan komentar selalu kami nanti karena mengingat makalah ini juga masih memiliki banyak kekurangan. Mohon maaf apabila ada kesalahan kata atau pengetikan. Semoga makalah ini bermanfaat.



LAMPIRAN FOTO
 








DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (Tanpa Tahun). Kota Tua Batavia: Menikmati Wisata Sejarah di Jantungnya Kekuasaan Penjajah. [Diakses dari : http://www.indonesia.travel/id/destination/228/kota-tua-batavia pada 15 Juli 2014]
                                                                                          
Anonim. (2013). Kunjungan Wisatawan Kota Tua Menurun. [Diakses dari: http://kotatuaku.com/index.php?option=com_content&view=article&id=626%3Akunjungan-wisatawan-ke-kota-tua-menurun&catid=36%3Awarta-kotaku-1&Itemid=144 pada 15 Juli 2014]
Sekretariat Negara RI. (2009). Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan. Jakarta. Sekretariat Negara RI
Yunaidi. (2014). Kota Tua Jakarta diharapkan Mampu Saingi Malaka. [Diakses dari : http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/06/kota-tua-jakarta-diharapkan-mampu-saingi-malaka pada 15 Juli 2014]



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

©yenitachandra.blogspot.com